Friday, September 25, 2015

Pengendalian Kebakaran Bahan Kimia

Manajemen Kebakaran I
Pengendalian Kebakaran Bahan Kimia


1.1 Pengertian Pengendalian Kebakaran Bahan Kimia
         
Kebakaran adalah suatu hal yang tidak diinginkan bagi tenaga kerja. Kebakaran      merupakan penderitaan dan malapetaka khususnya mereka yang menjadi korban kebakaran.  Kebakaran dapat mengakibatkan hilangnya pekerjaan dan juga memakan banyak korban, baik korban material maupun korban immaterial.
Pengendalian bahan kimia berbahaya adalah upaya dan atau kegiatan yang dilakukan untuk mencegah dan atau mengurangi resiko akibat penggunaan bahan kimia berbahaya ditempat kerja terhadap tenaga kerja, alat-alat kerja dan lingkungan.
Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau
campuran yang berdasarkan sifat kimia dan atau fisika dan atau toksikologi
berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan.
Nilai Ambang Kuantitas yang selanjutnya disebut NAK adalah standar
kuantitas bahan kimia berbahaya untuk menetapkan potensi bahaya bahan
kimia di tempat kerja.

1.2 Pencegahan Kebakaran
Pencegahan dapat dilakukan dengan system proteksi kebakaran standar yang terdiri atas system proteksi system perlindungan dengan menangani api / kebakaran secara langsung. Alat pemadam api ringan merupakan salah satu sarana protektif aktif. Penyediaan alat pemadam api ringan denagn jenis kapasitas dan daya padam yang sesuai harus tersedia di setiap lantai dalam suatu gedung brtingkat. Selain itu, diperlukan alam, system sprinkler (pemantik air yang dipasang di langit – langit) otomatis dan system hydrant.
System proteksi aktif merupakan system perlindungan terhadap kebakaran melalui sarana aktif yang terdapat kebakaran melalui sarana aktif yang terdapat pada bangunan atau yang lainnya

1.3 Penanganan Kebakaran
         
Beberapa cara dapat dilakukan dalam upaya pengenalan bahan – bahan kimia berbahaya. Cara yang sering dilakukan adalah melalui pemahaman sifat – sifat fisik kimia dan racun dari suatu bahan. Pemahaman ini dimaksudkan untuk memberi kemudahan dalam memperlakukan bahan – bahan secara aman.
Mengingat banyaknya bahan – bahan kimia yang digunakan khususnya yang berkaitan dengan jenis bahaya yang dikandungnya. Data bahan kimia secara khusus, harus dibuadt oleh pnembuat (produsen) atau pemasok, guna memudahkan pengenalan dan penanggulangan resiko bahaya yang mungkin terjadi.
1.3.1 Data Bahan Kimia
Data bahan kimia yang dimuat dalam suatu jenis bahan kimia, secara umum meliputi : nama bahan, penggunaan, uraian bahaya, uraian penanganan, sifat bahan, rumus kimia, sifat fisik, korosifitas, reaksi – reaksi bahaya, informasi bahan mudah terbakar, reaktifitas, sifat racun, sifat biologis, pengaruh pajanan, dan informasi radiasi.
Criteria utama dalam pengenalan sifat bahan kimia adalah Nilai Ambang Batas (NAB), daerah konsentrasi mudah terbakar ( LEL dan UEL), titik nyala, titik bakar, titik didih dan tingkat bahaya dengan mengacu pada standar NFPA (National Fire Protection Agency). Biasanya criteria tersebut harus dicantumkan dalam table – table informasi yang disediakan oleh produsen atau pemasok suatu bahan kimia, meskipun informasi yang diberikan akan berbeda dengan berbagai sumber lain.

1.4 Perlengkapan Alat Pencegahan Kebakaran
1.4.1 APAR (Alat Pemadam Kebakaran)
Alat pemadam api ringan (fire extinguisher) adalah alat untuk memadamkan api berbentuk tabung silinder yang dapat dioperasikan secara manual oleh seseorang untuk memadamkan api pada awal timbulnya kebakaran ( ketika api masih kecil ) yang beratnya 3 – 16 kg. APAR terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan bahan dan isinya yaitu :
     a.     Air
Media pemadam api air ini telah dipakai sejak zaman belum ditemukan bahan pemadam api lain dan masih dipakai sampai sekarang pada kasus tertentu saja. Sifat air dalam pemadam kebakaran adalah menyerap panas dan ini sangat tepat untuk kelas api A. Pada umumnya ada 3 macam APAR air yaitudenagn pompa tangan, air bertekanan dan  asam soda. Namun media air tidak boleh digunakan untuk :
·        Kebakaran listrik ( kelas C )
·        Kebakaran minyak ( kelas B )
·        Kebakaran logam ( kelas D )
·        Kebakaran yang reaktif terhadap air ( kelas B )
     b.     Busa
APAR jenis busa ada dua macam yaitu busa kimia dan busa mekanik. Busa kimia dibuat berbentuk busa / gelombang yang berisi zat arang dan karbon dioksida sedangkan busa mekanik dibuat dari campuran zat arang dengan udara. Bahan ini sangat tepat digunakan pada kebakaran kelas B. busa memadamkan api melalui kombinasi tiga aksi pemadam yaitu menutupi, melemahkan dan mendinginkan.
     c.      Serbuk kimia kering
Sifat bubuk kimia ini tidak beracun tapi dapat menyebabkan sesak nafas sementara dan pandangan akan berkurang. Bahan ini sangat tepat digunakan pada kebakaran kelas AB maupun kelas ABC.
     d.     CO2 (Carbon dioksida)
Gas CO2 digunakan untuk memadamkan api karna CO2 dapat mengurangi kadar oksigen dari udara pada saat kebakaran murah, bersih dan dapat digunakan untuk pemadaman api yang disebabkan pleh listrik yang bertegangan.
   
1.5 Contoh bahan kimia beracun


No.
Jenis Bahan Beracun
      Jenis Bahan
              Akibat
  1.
Logam dan metaloid
Pb ( TEL, PbCO3 )
Hg ( Hg,senyawa anorganik dan organik )
Cadmium
Krom
Arsen
Poffor
Syaraf, ginjal  dan darah
Syaraf, ginjal dan darah
Hati, ginjal, dan darah
Kanker
Iritasi, kanker
Metabolisme karbohidrat, lemak, protein
 2.
Bahan pelarut
Hidrokarbon alifatik ( bensin, m. tanah )
Hidrokarbon terhalogenasi
( kloroform )
Alkhohol
( etanol, metanol )
Glikol
Pusing dan koma
Hati dan ginjal
Leukimia, saluran pencernaan dan syaraf pusat
Ginjal, hati , tumor
 3.
Gas – gas beracun
Aspiksian sederhana ( N2, Ar, He )
Aspiksian lain :
- Asam sianida ( HCN )
- Asam sulfida (H2 S )
Karbon monoksida (CO)
Nitrogen oksida (NO)X 
Sesak nafas, berkurangnya oksigen
Pusing, sesak nafas
Sesak nafas, kejang, hilang kesadaran
Sesak nafas, hilang kesadaran, otak , jantung
Iritasi, kematian , sesak nafas
 4.
Karsinogenik
Benzena
Asbes
Benzidin
Krom
Naftil amin
Vinil klorida
Leukimia
Paru – paru
Kandung kemih
Paru – paru
Paru – paru
Hati, paru – paru, pusing,
syaraf pusat
5.
Pestisida
Organoklorin dan organofosfat
Pusing, kejang, hilang kesadaran, kematian

No comments:

Post a Comment