Manajemen Kebakaran I
Pengendalian Kebakaran Bahan Kimia
1.1
Pengertian Pengendalian Kebakaran Bahan Kimia
Kebakaran adalah
suatu hal yang tidak diinginkan bagi tenaga kerja. Kebakaran merupakan penderitaan dan malapetaka
khususnya mereka yang menjadi korban kebakaran. Kebakaran dapat mengakibatkan hilangnya
pekerjaan dan juga memakan banyak korban, baik korban material maupun korban
immaterial.
Pengendalian bahan kimia berbahaya
adalah upaya dan atau kegiatan yang dilakukan untuk mencegah dan atau mengurangi
resiko akibat penggunaan bahan kimia berbahaya ditempat kerja terhadap tenaga
kerja, alat-alat kerja dan lingkungan.
Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk
tunggal atau
campuran yang berdasarkan sifat kimia dan atau fisika dan
atau toksikologi
berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan.
Nilai Ambang Kuantitas yang selanjutnya disebut NAK adalah
standar
kuantitas bahan kimia berbahaya untuk menetapkan potensi
bahaya bahan
kimia di tempat kerja.
1.2 Pencegahan Kebakaran
Pencegahan dapat dilakukan dengan system proteksi kebakaran
standar yang terdiri atas system proteksi system perlindungan dengan menangani
api / kebakaran secara langsung. Alat pemadam api ringan merupakan salah satu
sarana protektif aktif. Penyediaan alat pemadam api ringan denagn jenis
kapasitas dan daya padam yang sesuai harus tersedia di setiap lantai dalam
suatu gedung brtingkat. Selain itu, diperlukan alam, system sprinkler (pemantik
air yang dipasang di langit – langit) otomatis dan system hydrant.
System proteksi aktif merupakan system perlindungan terhadap
kebakaran melalui sarana aktif yang terdapat kebakaran melalui sarana aktif
yang terdapat pada bangunan atau yang lainnya
1.3 Penanganan Kebakaran
Beberapa cara dapat dilakukan dalam upaya pengenalan bahan –
bahan kimia berbahaya. Cara yang sering dilakukan adalah melalui pemahaman
sifat – sifat fisik kimia dan racun dari suatu bahan. Pemahaman ini dimaksudkan
untuk memberi kemudahan dalam memperlakukan bahan – bahan secara aman.
Mengingat banyaknya bahan – bahan kimia yang digunakan
khususnya yang berkaitan dengan jenis bahaya yang dikandungnya. Data bahan
kimia secara khusus, harus dibuadt oleh pnembuat (produsen) atau pemasok, guna
memudahkan pengenalan dan penanggulangan resiko bahaya yang mungkin terjadi.
1.3.1 Data Bahan Kimia
Data
bahan kimia yang dimuat dalam suatu jenis bahan kimia, secara umum meliputi :
nama bahan, penggunaan, uraian bahaya, uraian penanganan, sifat bahan, rumus
kimia, sifat fisik, korosifitas, reaksi – reaksi bahaya, informasi bahan mudah
terbakar, reaktifitas, sifat racun, sifat biologis, pengaruh pajanan, dan
informasi radiasi.
Criteria
utama dalam pengenalan sifat bahan kimia adalah Nilai Ambang Batas (NAB),
daerah konsentrasi mudah terbakar ( LEL dan UEL), titik nyala, titik bakar,
titik didih dan tingkat bahaya dengan mengacu pada standar NFPA (National Fire
Protection Agency). Biasanya criteria tersebut harus dicantumkan dalam table –
table informasi yang disediakan oleh produsen atau pemasok suatu bahan kimia,
meskipun informasi yang diberikan akan berbeda dengan berbagai sumber lain.
1.4 Perlengkapan Alat
Pencegahan Kebakaran
1.4.1
APAR (Alat Pemadam Kebakaran)
Alat
pemadam api ringan (fire extinguisher) adalah alat untuk memadamkan api
berbentuk tabung silinder yang dapat dioperasikan secara manual oleh seseorang
untuk memadamkan api pada awal timbulnya kebakaran ( ketika api masih kecil )
yang beratnya 3 – 16 kg. APAR terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan bahan
dan isinya yaitu :
a. Air
Media pemadam api air
ini telah dipakai sejak zaman belum ditemukan bahan pemadam api lain dan masih
dipakai sampai sekarang pada kasus tertentu saja. Sifat air dalam pemadam
kebakaran adalah menyerap panas dan ini sangat tepat untuk kelas api A. Pada
umumnya ada 3 macam APAR air yaitudenagn pompa tangan, air bertekanan dan asam soda. Namun media air tidak boleh
digunakan untuk :
·
Kebakaran listrik ( kelas C )
·
Kebakaran minyak ( kelas B )
·
Kebakaran logam ( kelas D )
·
Kebakaran yang reaktif terhadap air ( kelas
B )
b.
Busa
APAR jenis busa ada dua
macam yaitu busa kimia dan busa mekanik. Busa kimia dibuat berbentuk busa /
gelombang yang berisi zat arang dan karbon dioksida sedangkan busa mekanik
dibuat dari campuran zat arang dengan udara. Bahan ini sangat tepat digunakan
pada kebakaran kelas B. busa memadamkan api melalui kombinasi tiga aksi pemadam
yaitu menutupi, melemahkan dan mendinginkan.
c.
Serbuk kimia kering
Sifat bubuk kimia ini
tidak beracun tapi dapat menyebabkan sesak nafas sementara dan pandangan akan
berkurang. Bahan ini sangat tepat digunakan pada kebakaran kelas AB maupun
kelas ABC.
d.
CO2 (Carbon dioksida)
Gas CO2 digunakan untuk
memadamkan api karna CO2 dapat mengurangi kadar oksigen dari udara pada saat
kebakaran murah, bersih dan dapat digunakan untuk pemadaman api yang disebabkan
pleh listrik yang bertegangan.
1.5 Contoh bahan kimia
beracun
No.
|
Jenis Bahan Beracun
|
Jenis Bahan
|
Akibat
|
1.
|
Logam dan metaloid
|
Pb ( TEL, PbCO3 )
Hg ( Hg,senyawa anorganik dan organik )
Cadmium
Krom
Arsen
Poffor
|
Syaraf, ginjal dan darah
Syaraf, ginjal dan darah
Hati, ginjal, dan darah
Kanker
Iritasi, kanker
Metabolisme karbohidrat, lemak, protein
|
2.
|
Bahan pelarut
|
Hidrokarbon alifatik (
bensin, m. tanah )
Hidrokarbon terhalogenasi
( kloroform )
Alkhohol
( etanol, metanol )
Glikol
|
Pusing dan koma
Hati dan ginjal
Leukimia, saluran pencernaan dan syaraf
pusat
Ginjal, hati , tumor
|
3.
|
Gas – gas beracun
|
Aspiksian
sederhana ( N2, Ar, He )
Aspiksian
lain :
-
Asam sianida ( HCN )
-
Asam sulfida (H2 S )
Karbon
monoksida (CO)
Nitrogen
oksida (NO)X
|
Sesak nafas,
berkurangnya oksigen
Pusing, sesak nafas
Sesak nafas, kejang, hilang kesadaran
Sesak nafas, hilang kesadaran, otak ,
jantung
Iritasi, kematian , sesak nafas
|
4.
|
Karsinogenik
|
Benzena
Asbes
Benzidin
Krom
Naftil amin
Vinil klorida
|
Leukimia
Paru – paru
Kandung kemih
Paru – paru
Paru – paru
Hati, paru – paru, pusing,
syaraf pusat
|
5.
|
Pestisida
|
Organoklorin dan
organofosfat
|
Pusing, kejang, hilang
kesadaran, kematian
|
No comments:
Post a Comment